Kota Pangkalpinang pada bulan Maret 2013 mengalami inflasi sebesar 1,70 persen, sebelumnya pada bulan Februari 2013 mengalami inflasi sebesar 1,19 persen.
Inflasi di Kota Pangkalpinang terjadi karena adanya kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 6,72 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,04 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 3,37 persen; kelompok sandang sebesar 0,86 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,01 persen.
Komoditi yang memberikan andil inflasi antara lain bawang merah sebesar 0,79 persen; bawang putih sebesar 0,19 persen; ikan kerisi sebesar 0,18 persen; ikan selar sebesar 0,16 persen; ikan kembung/gembung sebesar 0,11 persen; ketimun, beras dan cabe rawit masing-masing sebesar 0,09 persen; wortel sebesar 0,08 persen dan kacang panjang sebesar 0,07 persen. Sebaliknya jenis barang/jasa yang mengalami deflasi dari urutan terbesar adalah tarif angkutan udara sebesar 0,38 persen; minyak goreng sebesar 0,05 persen; emas perhiasan sebesar 0,04 persen; kentang, bahan bakar rumahtangga, semangka, ikan merah, pir, anggur dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02 persen.
Laju inflasi Kota Pangkalpinang tahun kalender (Januari-Maret) 2013 sebesar 4,20 persen dan laju inflasi “year on year” (Maret 2013 terhadap Maret 2012) sebesar 8,80 persen.
Sumber : BPS BANGKA BELITUNG